IP Classless
IP classless berarti IP yang tidak mempunyai kelas, perbedaan mendasar antara IP classless dan IP classfull adalah penggunaan tanda prefik atau slash (/) dibelakang IP address yang bersangkutan,
Rumus untuk mencari jumlah host yang dapat saling terhubung adalah 2 pangkat h-2. pada contoh diatas, IP tersebut memiliki jumlah bit h sebanyak 5. jadi perhitungan jumlah host yang dapat terhubung adalah sebanyak 25-2= 30 buah host. kemudian berikut ini adalah baris IP yang dipakai:
- network IP : 192.168.10.0/27 (IP Address yang menyatakan alamat network)
- 1st IP : 192.168.10.1/27 (IP Address pertama yang dapat digunakan host)
- last IP : 192.168.10.30/27 (IP Address terakhir yang dapat digunakan host)
- Broadcast IP : 192.168.10.31/27 (IP Address untuk menirim paket secara massal)
Jumlah IP yang dapat dipakai pada host adalah sebanyak 30. yaitu dari 192.168.10.1sampai 192.168.10.30. itu adalah pada group IP Network yang pertama. untuk mencari grup network yang selanjutnya, tinggal tambahkan Broadcast IP Address Network pertama (192.168.10.31) dengan angka 1 pada byte terakhir, sehingga grup network yang ke-2 memiliki IP Network 192.168.10.32. selanjutnya, dengan cara yang sama seperti diatas, tentukan host IP address network ini berdasarkan jumlah yang telah ditentukan (30 host). sehingga pada grup IP Network yang ke-2 baris IP yang dipakai adalah:
- network IP : 192.168.10.32/27 (IP Address yang menyatakan alamat network)
- 1st IP : 192.168.10.33/27 (IP Address pertama yang dapat digunakan host)
- last IP : 192.168.10.62/27 (IP Address terakhir yang dapat digunakan host)
- Broadcast IP : 192.168.10.63/27 (IP Address untuk menirim paket secara massal)
Untuk grup IP Network yang selanjutnya dapat kita cari sendiri berdasarkan pola yang sama seperti diatas. perlu diingat, bahwa IP grup network pertama tidak bisa berhubungan dengan IP pada network ke-2 dan IP network lainnya.hal inilah yang menjadi keunggulan daripada IP Address dengan tipe Classless, dimana jumlah host yang dapat terhubung bisa kita lebih persempit. di kantor-kantor teknik IP Classless ini dapat diimplementasikan sehingga komputer karyawan tidak bisa terhubung dengna komputer bos. bagaimana jika dalam implementasinya kita ingin menghubungkan 2 buah komputer saja?,anda tinggal menggunakan IP dengan prefiks /30.
IP Classfull
Pada saat address Internet distandarkan (awal 80-an), address Internet dibagi dlm 4 kelas:
Class A : Network prefix 8 bit
Class B : Network prefix 16 bit
Class C : Network prefix 24 bit
Class D : Multicast
Class E : Eksperimen
Tiap IP address mempunyai satu kunci yg mengidentifikasi kelas
Class A : IP address mulai dg “0”
Class B : IP address mulai dg “10”
Class C : IP address mulai dg “110”
Class D : IP address mulai dg “1110
Class E : IP address mulai dg “11110”
Classful ip address mempunyai sejumlah masalah :
1. Terlalu sedikit network address untuk jaringan yang besar (address class A dan clasas B telah lenyap
2. Hierarki 2 tingkat tidak sesuai utk jaringan besar dg address Class A dan Class B
3. Tidak fleksibel. Misalkan perusahaan memerlukan 2000 address
-Address class A dan B berlebihan (overkill!)
-Address class C tidak mencukupi (memerlukan 10 address class C)
4. Tabel Routing Membengkak. Routing pada backbone Internet memerlukan satu entry untuk tiap network address. Pd 1993 ukuran tabel routing mulai melebihi kapasitas router.
5. Internet memerlukan address lebih dari 32-bit dari beberapa alasan diatas maka sekarang IP CLASSFUL tidak dipakai lagi,dan beralih ke IP CLASSLESS.
1. CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
Merupakan sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Metode yang digunakan adalah VLSM( Variable Length Subnet Mask ).
untuk IP address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask defaultnya adalah 255.255.255.0
- untuk IP address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya adalah 255.255.0.0
- untuk IP address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3 oktat terakhir karena IP address kelas A subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0
Disamping menghafal tabel-tabel diatas, dapat juga mempelajari cara menghitung dengan mempergunakan rumus
Ø Jumlah Host per Network = 2 n - 2
Dimana n adalah jumlah bit tersisa yang belum diselubungi, misal Network Prefix /10, maka bit tersisa (n) adalah 32 –10 = 22
2 22 – 2 = 4.194.302
Ø Jumlah Subnet = 2 N
Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan (diselubungi) atau N = Network Prefix – 8Seperti contoh: bila network prefix /10, maka N = 10 – 8 = 2
2 2 = 4
2. VLSM (Variable Length Subnet Mask )
VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Jika pada pengalokasian IP address classfull, suatu network ID hanya memiliki satu subnetmask, maka VLSM menggunakan metode yang berbeda, yakni dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask.
Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask. Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan networknya dapat memenuhi persyaratan :
1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),
· Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.
Penghitungan VLSM
1. Ruang Utama 1000 host
Disini dibutuhkan 1000 host yang akan terhubung dengan internet ,untuk mendapat 1000 host atau lebih perhatikan tabel diatas. Karena yang dibutuhkan1000 maka cari hasil pemangkatan 1000 or >= 1000 host. dari tabel diatas yang sesuai dengan kebutuhan host yang dibutuhkan gunakan 2^10 = 1024 dan subnet mask 255.255.252.0. Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini : 255.255.255.255 255.255.252. 0 _ 0. 0. 3.255 Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan
ip
network 172. 16. 0. 0 0. 0. 3.255 + 172. 16. 3.255 Network : 172.16.0.0/22 IP Pertama : 172.16.0.1 IP Terakhir : 172.16.3.254 IP Broadcast : 172.16.3.255 Subnet Mask : 255.255.252.0
2. Ruang Kedua 500 host
Untuk Ruangan Kedua host yang dibutuhkan or komputer yang bisa terhubung dengan internet sebayak 500 komputer. Untuk mendapatkan 500 host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 500 atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 500 host >=500 host yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^9= 512 dan subnet mask 255.255.254.0.
Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini : 255.255.255.255 255.255.254. 0 _ 0. 0. 1.255
Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan
ip
network 172. 16. 4. 0 0. 0. 1.255 + 172. 16. 5.255
Network : 172. 16. 4. 0/23 IP Pertama : 172.16. 4.1 IP Terakhir : 172.16. 5.254 IP Broadcast : 172.16.5. 255 Subnet Mask : 255.255.254.0
3. Ruang Server 100 Host
Nah sekarang untuk Ruang ke 3 yang membutuhkan 100 host, maka konsep perhitungan kita gunakan konsep kelas C atau bermain pada Oktet ke 4. Untuk mendapatkan 100 host atau lebih maka kita cari pemangkatan yang menghasilkan Host 100 atau lebih. dari tabel diatas yang menghasilkan 100 host >=100 host yang sesuai dengan kebutuhan host yang digunakan 2^7= 128 dan subnet mask 255.255.255.127 Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini : 255.255.255.255 255.255.255.128 _ 0. 0. 0.127 Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan
ip
network 172. 16. 6. 0 0. 0. 0.127 + 172. 16. 6.127 Network : 172.16. 6 . 0/25 IP Pertama : 172.16. 6 . 1 IP Terakhir : 172.16. 6 . 126 IP Broadcast : 172.16 .6 .127 Subnet Mask : 255.255.255.128
4. Ruang Server 2 Host
Network : 172.16. 6. 128/30 IP Pertama : 172.16. 6. 129 IP Terakhir : 172.16.6. 130 IP Broadcast : 172.16.6.131 Subnet Mask : 255.255.255.252